Skip to main content

Istanbul mengakhiri 2020


  Tahun yang unik, tahun bukan tahun biasa. 2020 banyak mengajarkan, banyak rencana ataupun resolusi ingin di wujudkan di 2020 tetapi awal tahun beberapa kejadian mengagetkan para penghuni bumi, salah satunya ialah Covid-19.

Wabah, pandemi, corona, psbb, lokdown, kelas online, dirumah saja, mungkin itu beberapa kata untuk mendefinisikan apa saja di 2020. Tak terasa kita bisa melewatinya bersama, tak sangka hari ini sudah hari awal masuk tahun selanjutnya. Istilah istilah di 2020 sekarang sudah sangat dikenali, selanjutnya entah istilah apa lagi yang akan mengajarkan kita. Lebih dari itu defini tiap tahun berbeda beda khususnya setiap insan, begitu pun aku pemilik blog ini. Menurutku pribadi 2020 adalah tahun dimana aku belajar memulai kembali, di tahun ini usia ku pun genap 20 tahun, lebih dari itu 12 bulan tahun ini banyak kisah, banyak pengalaman yang tak bisa dihargai oleh apapun. Ya memulai hidup kembali, menyusun strategi terbaik lagi, dan kembali mempertanyakan  kau mau jadi apa? Kau mau mati sebagai apa? Kau untuk apa hidup di bumi ini?

Makanya, aku benar benar terimakasih pada 2020 ini, sejatinya alhamdulillah kuucapkan tak terbatas ku dapatkan keluarga tapi bukan keluarga kandung, ku dapatkan mereka yang selalu ada , yang selalu menjadi tempat keluh kesah, kudapatkan mereka yang menjadi sandaran, kudapatkan mereka yang selalu menjadi sosok guru untuk diri dan sekitarnya. Terima kasih sudah hadir di kehidupan ini yang tak bisa ku sebutkan satu satu nama kalian wahai sahabat.

Ngomongin 2020 tak kan ada habisnya, karena kenangan, kisah dan moment sangat membekas para pemiliknya, tapi tahun 2020 kemarin ku akhiri dengan kesenangan yang tak kalah juga dari isi 2020 ini, travelling adalah kesenanganku. Ku akui 2020 ini berakhir dengan happy ending. 4 hari Istanbul menutupi lembar 2020 dan 4 hari lockdown yang membuka lembaran 2021. Akhirnya mengunjungi galata dan memasuki mesjid aya sofya bisa terealisasikan di akhir tahun, rasa syukur tak pernah habis habisnya, begitu nikmatnya kenikmatan ini yang aku sendiri tak habis pikir begitu Maha baikNya allah, alhamdulillah.

Lanjut dengan 2021, seperti awal 2020 tak tahu apa yang sudah di skenariokan sang pencipta, kisah kejutan apa di tahun ini tak ada yang tahu kecuali Dia. Tapi tentunya pelajaran 2020 akan sangat bermanfaat untuk kita aplikasikan di 2021 dan tahun tahun selanjutnya, begitu bukan? Semoga rahmatNya selalu dilimpahkan untuk kita, yakni semakin lebih baik bukan sebaliknya.

Mutqin 20 juz, nerbitin buku, 50 book goals, 50 blog goals, project goals!!!! Ya itu sekian dari impian an resolusi tahun ini, semoga terwujudkan dan lebih semangat. Ambil baiknya, ciptakan yang baru.🔥





Comments

Popular posts from this blog

QUARANTINE DAY

      Kapan ini selesai,kapan semuanya akan kembali semula,kapan semuanya pulih,sedih rasanya  banyak nyawa yang hilang tiap harinya,selalu ada nyawa yang lenyap dari bumi tanpa menyapa,setiap harı grafik tidak menurun malah kebalikannya,merindukan hidup diluar sana, ingin menghirup udara yang lebih segar yang tak perlu risau jika tak pakai masker,rasa jenuh dan bosan mulai tumbuh tapi disisi lain jerih keringat pahlawan pahlawan di setiap ruangan rumah sakit lebih tersiksa dari apa yang ku jenuhi saat ini.Wahai bumi,lekas sembuh.   Haii, siapapun yang baca blog ini, disini gua mau mencurahkan keresahan dan bercerita selama pandemi ini, cukup sedih melihat dunia yang tidak sehat. Setiap harinya yang positif semakin meningkat, virus pun semakin merebak, perlahan dalam sekejap virus ini memakan banyak nyawa.Teringat mulai tanggal 16 Maret kebijakan Pemerintah Turki untuk meliburkan seluruh sistem pendidikan, dikarenakan malam itu 2 orang turki terbukti telah positif COVID-19

saya - ramadhan - #dirumahahaja

    Ramadhan 1441 H, banyak orang bilang ramadhan yang berbeda dari Ramadhan sebelumnya. Ya ramadhan kali ini berbeda buat kita semua, bukan hanya warga +62 tapi hampir seluruh muslim  di dunia. Karena Ramadahan tahun ini dengan susasana karantina, dengan suasana dimana kita harus menjaga jarak antar sesama, ngabuburit, bukber sama kawan lama pun sudah  tidak menjadi wacana lagi, yang biasanya ramai dengan ta'jil puasa kini hanya dirumah. Tapi,Ramadhan kali ini buat aku yang sedang merantau di tanah orang, jauh dari lingkup keluarga, dan jauh dari hiruk nya Ramadhan  Indonesia yang dilengkapi bukaan yang beraneka ragam, termasuk sop buah dan gorengan andalan  buka puasa yang tak pernah ketinggalan. Ramadhan pertama ku ditanah rantauan ini adalah ramadhan pertama kali tidak bersama keluarga sampai hari lebaran nanti. Walau tahun kemaren, di suasana pesantren bersama santri dan teman seangkatan, tetap saja ramadhan ini menjadi sangat berbeda buat kusendiri. Rasa kali pertam

İLK RAMAZAN - PUASA PERTAMA

   Sudah 3 hari berturut turut cuaca disini tidak mendukung, selama 3 hari ini tubuh ini merasakan panasnya musim panas di negara 4 musim ini. Sekitar 35 derajat, peralihan dari musim dingin ke musim panas ini membuat aku sebagai pendatang baru kaget dengan cuaca ini. Panas yang tidak ketulungan, ditambah tidak ada mesin pendingin di apartemen yang kami sewakan. Saat musim dingin keluar rumah pun tak pernah lepas dari jaket tebal. Kini keluar rumah rasanya baju tipis tipis saja yang ingin dikenakan.   Sebelum Ramadhan datang, kakak kelas selalu nguatin kita yang pertama puasa disini. Karena bakal beda banget rasanya. Awalnya tak percaya dan rasanya kakak kelas suka lebay.hehehe. But i know how summer in Turkey. Beneran ini mah ngerasa beda banget karena puasa di Turki menjadi puasa pertama aku di negara rantau yang jauh nya berkilometer. Waktu disini juga sangat beda, kalau katanya puasa di Indonesia hanya sekitar 12- 13 jam, disini kami harus menahan hawa nafsu, makan dan minum selam