Skip to main content

30 Ramadhan 1441 H

 

Tahun Hijriah yang berbeda dari biasanya, 
Bulan puasa pertama kalinya untuk aku di negri orang
Kali ini ramadhan dan syawal tanpa dekapan keluarga 
tanpa buka bersama dengan masakan dapur mama
tanpa buka bersama yang suka kumpul di rumah nenek
tapi buka bersama  dengan kawan layaknya keluarga.

Ramadhan berpesan jangan tinggalkan Quran dan Sunnah karena itulah salahsatu yang Rasul tinggalkan untuk ummatnya,dan kau tak akan tersesat jika mengikutinya. 

Untuk kali pertamanya juga ini adalah idul fitri di tanah rantau
silaturahim dan maaf maafan juga hanya lewat video call
sudah 7 tahun mondok, rasanya kalau bisa puasa full di rumah senang banget
karena liburan ku pasti 10 hari sebelum idul fitri
ku pikir seteleh lulus bakal bisa kumpul lagi dari ramadhan awal
tapi nyatanya jalan jadi anak perantauan  belum selesai
Allah masih mau aku belajar jauh lagi
jadinya  belum bisa deh ramadhan full dirumah

Berbeda bukan berarti menjadi sesuatu yang harus dikeluhi
berbeda bukan berarti itu salah karena ini bukan suatu kesalahan
berbeda adalah jalan yang kita tempuh ya tidak sama seperti biasa
berbedanya Ramadhan tahun ini mengartikan banyak pengalaman baru
memberikan makna kehidupan yang masih rancu

Bagaimana pun kondisinya apapun keadaan nya
Bulan Ramadahan akan datang dan akan pergi lagi
sebenarnya Ramadhan itu gak berbeda tapi ya bagaimana kita
menyikapi ramadhan dan menyambut nya tiap tahunnya
Gapapa kok berbeda tapi berbeda tuk berubah lebih baik 

Terimakasih Ramadhan, sudah menerima kami mejadi tamu mu
kau wejangi kami dengan banyak nya menu pahala berlipat
kau kasih kami waktu emas bisa dekat dengan Quran
kau buat seteguk air terasa jauh Nikmat dari air coca cola
dan kami bisa  kembali ingat lagi sama alam yang telah Allah janjikan
Terima kasih Ramadhan , kau ajarkan kami seribu  buah nasehat
walau hanya sedikit yang kami petik dan kami makan
Terimakasih atas NikmatMu ya Rabb
walau puasa ku tanpa canda tawa hangatt keluarga
tapi kau gantikan suka tawa hangat kerabat di sekelilingku
teman rantau yang punya rasa rindu masing masing

Ya allah, sungguh kemarin terakhir sholat tarawih terakhir ku tahun ini
sedang ku tak tau apakah umur masih kau perkenankan aku datang di ramadhan lagi
Bacaan sholat pun menjadi tak  rilih memikirkan kebesaran Mu dan kemurahanMu, 
suara menangis atas dosa yang masih senang kulakuin
Kau beri 1 malam bak nya seribu bulan?
 apakah aku mendapatkannya?apakah aku menyiayiakannya? 
Ya allah jika ku tak dapat malam kemuliaan itu
berikan lah ampunan Mu di bulan ampunan ini, 
agar setidaknya puasa yang kukerjakan kau lihat, dengar dan ridhoi..
Ya allah izinkan izinkan izinkan umur ini terus kuat tuk bermanfaat,
 nebar kebaikan ,semoga kami bukan termasuk orang yang terputus dari rahmat Mu 
Ya ghafururrahiim





Comments

Popular posts from this blog

QUARANTINE DAY

      Kapan ini selesai,kapan semuanya akan kembali semula,kapan semuanya pulih,sedih rasanya  banyak nyawa yang hilang tiap harinya,selalu ada nyawa yang lenyap dari bumi tanpa menyapa,setiap harı grafik tidak menurun malah kebalikannya,merindukan hidup diluar sana, ingin menghirup udara yang lebih segar yang tak perlu risau jika tak pakai masker,rasa jenuh dan bosan mulai tumbuh tapi disisi lain jerih keringat pahlawan pahlawan di setiap ruangan rumah sakit lebih tersiksa dari apa yang ku jenuhi saat ini.Wahai bumi,lekas sembuh.   Haii, siapapun yang baca blog ini, disini gua mau mencurahkan keresahan dan bercerita selama pandemi ini, cukup sedih melihat dunia yang tidak sehat. Setiap harinya yang positif semakin meningkat, virus pun semakin merebak, perlahan dalam sekejap virus ini memakan banyak nyawa.Teringat mulai tanggal 16 Maret kebijakan Pemerintah Turki untuk meliburkan seluruh sistem pendidikan, dikarenakan malam itu 2 orang turki terbukti telah positif COVID-19

saya - ramadhan - #dirumahahaja

    Ramadhan 1441 H, banyak orang bilang ramadhan yang berbeda dari Ramadhan sebelumnya. Ya ramadhan kali ini berbeda buat kita semua, bukan hanya warga +62 tapi hampir seluruh muslim  di dunia. Karena Ramadahan tahun ini dengan susasana karantina, dengan suasana dimana kita harus menjaga jarak antar sesama, ngabuburit, bukber sama kawan lama pun sudah  tidak menjadi wacana lagi, yang biasanya ramai dengan ta'jil puasa kini hanya dirumah. Tapi,Ramadhan kali ini buat aku yang sedang merantau di tanah orang, jauh dari lingkup keluarga, dan jauh dari hiruk nya Ramadhan  Indonesia yang dilengkapi bukaan yang beraneka ragam, termasuk sop buah dan gorengan andalan  buka puasa yang tak pernah ketinggalan. Ramadhan pertama ku ditanah rantauan ini adalah ramadhan pertama kali tidak bersama keluarga sampai hari lebaran nanti. Walau tahun kemaren, di suasana pesantren bersama santri dan teman seangkatan, tetap saja ramadhan ini menjadi sangat berbeda buat kusendiri. Rasa kali pertam

İLK RAMAZAN - PUASA PERTAMA

   Sudah 3 hari berturut turut cuaca disini tidak mendukung, selama 3 hari ini tubuh ini merasakan panasnya musim panas di negara 4 musim ini. Sekitar 35 derajat, peralihan dari musim dingin ke musim panas ini membuat aku sebagai pendatang baru kaget dengan cuaca ini. Panas yang tidak ketulungan, ditambah tidak ada mesin pendingin di apartemen yang kami sewakan. Saat musim dingin keluar rumah pun tak pernah lepas dari jaket tebal. Kini keluar rumah rasanya baju tipis tipis saja yang ingin dikenakan.   Sebelum Ramadhan datang, kakak kelas selalu nguatin kita yang pertama puasa disini. Karena bakal beda banget rasanya. Awalnya tak percaya dan rasanya kakak kelas suka lebay.hehehe. But i know how summer in Turkey. Beneran ini mah ngerasa beda banget karena puasa di Turki menjadi puasa pertama aku di negara rantau yang jauh nya berkilometer. Waktu disini juga sangat beda, kalau katanya puasa di Indonesia hanya sekitar 12- 13 jam, disini kami harus menahan hawa nafsu, makan dan minum selam